Maraknya baja ringan impor dinilai dapat memberikan dampak yang signifikan bagi produsen baja ringan dalam negeri.
Mengingat hal ini merupakan permasalahan serius, pemerintah sigap mengambil langkah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, yang di wujudkan melalui program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).
Mengutip laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, program P3DN ini diharapkan dapat membangkitkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia dalam mencintai dan menggunakan produk dalam negeri. Selain itu juga memberdayakan industri dalam negeri, memperkuat struktur industri dalam negeri, serta mengoptimalkan produk dalam negeri pada pengadaan barang/ jasa pemerintah, sehingga menjamin kemandirian dan stabilitas perekonomian nasional.
Guna mendukung pelaksanaan P3DN, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 2028 tentang pemberdayaan industri yang di dalamnya mengatur kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Apa itu TKDN ?
Berdasarkan peraturan menteri Perindustrian Republik Indonesia No 34 Tahun 2024, TKDN didefiniskan sebagai besaran kandungan dalam negeri pada barang, jasa, serta gabungan barang dan jasa.
TKDN sendiri merupakan aspek penting dalam rantai pasokan di dalam negeri. Kebijakan strategis yang bertujuan meningkatkan penggunaan komponen lokal dalam industri nasional ini pun menjadi tanggung jawab kemerntrian perindustrian (kemenperin)
TKDN berfungsi sebagai parameter untuk menentukan beberapa proporsi bahan lokal dalam produk maupun komponen di industri konstruksi dan manufaktur. Pada regulasi ini, baja ringan yang merupakan material krusial di bidang konstruksi juga termasuk di dalamnya.
Manfaat TKDN
Bukan hanya dapat meminimalisir produk impor dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Secara umum TKDN memiliki berbagai manfaat sebagai berikut
- Berkembangnya industri lokal
saat penggunaan komponen lokal meningkat, industri dalam negeri pun akan meningkat, termasuk baja ringan. TKDN pun dapat mendorong inovasi dan teknologi baru, serta memperkuat posisi industri lokal. - Terciptanya lapangan kerja baru
Lapangan kerja baru tercipta lantaran fokus TKDN adalah memanfaatkan barang dan jasa dalam negeri. Selain itu, kebijakan ini tujuannya untuk meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri. Hal ini tentu saja berkaitan dengan kebutuhan tenaga kerja dalam negeri yang semakin meningkat. - Berkurangnya ketergantungan terhadap produk impor
Pemanfaatan bahan baku lokal pun akan mengurangi ketergantungan pada impor. Hal ini pun dapat mengurangi fluktuasi harga serta mengingkatkan stabilitas ekonomi. - Meningkatnya daya saing produk
Produk yang memenuhi standar TKDN biasanya lebih kompetitif, mengingat biaya produksi yang relatif rendah dan kualitas lebih baik, sehingga akan lebih unggul di pasar. - Keberlanjutan lingkungan
Ketika menggunakan komponen lokal, artinya pemilik usaha membantu dalam mengurangi jejak karbon dari transportasi bahan impor serta mendukung proses produksi yang lebih aman bagi lingkungan.
Pada dasarnya, TKDN merupakan instrumen penting untuk mendorong pengembangan industri baja ringan yang bedaya saing. Dengan menerapkan TKDN, Indonesia tidak hanya dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan memastikan ketersediaan produk baja ringan berkualitas tinggi, untuk memenuhi kebutuhan pembangunan nasional.
Baja Ringan Sotho, tak hanya memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Produk yang didistribusikan oleh PT Nusa Indah Metalindo ini sudah memiliki TKDN yang sesuai standar.
Lihat Artikel Kami Lainnya
Intip produk kami di Tokopedia yuk

