Mengenal total baja ringan dari A sampai Z, dimana baja ringan merupakan suatu produk dengan inovasi terbaik di bidang konstruksi. Material baja ringan kini semakin populer digunakan hampir disetiap konstruksi, mulai dari perumahan, perkantoran hingga prasarana seperti konstruksi jalan, bandara, jembatan dan lain lain.
Apa itu Baja Ringan ?
Mengenal total baja ringan, dimana baja ringan adalah penyebutan untuk material bahan bangunan yang terbuat dari penggunaan gulungan (coil) baja tipis yang dibentuk sesuai kebutuhan konstruksi.
Awalnya, penggunaan baja ringan populer untuk kebutuhan atap, mulai dari kerangka, hingga lapisan luar (genteng, spandek, dan sebagainya). Namun sekarang, baja ringan hampir digunakan disetiap proses konstruksi.
Pembuatan baja ringan sendiri sama seperti pada baja umumnya, berbahan dasar bijih besi yang dibersihkan dari unsur lainnya seperti belerang dan fosfor serta dikurangi unsur karbonnya hingga kurang dari 2%.
Untuk kebutuhan manufaktur bahan bangunan, material baja ringan yang digunakan adalah coil lembaran yang dibuat dengan teknik sistem dingin (Cold Rolling).
Cold Rolling adalah teknik pengerolan yang tidak menggunakan panas sama sekali. Hal ini membuat sifat mekanis logam jauh lebih meningkat.
Teknik ini menghasilkan kekuatan tarik bahan baku hingga 550 MPa atau setara dengan 5600 kg/cm². Kuat bukan? Lalu, bagaimana sejarah baja ringan?
Dikutip dari Thesis Aidil Fitrah tahun 2017, perkembangan baja ringan untuk keperluan konstruksi di mulai sejak tahun 1939 oleh Prof. George Winter dari Universitas Cornell.
Kemudian pada tahun 1949, penelitian tersebut diberi dukungan oleh AISI (American Iron and Steel Institute) dengan membuat Light Gage Steel Design Manual. Sebuah panduan berisi spesifikasi, standar, manual dan laporan penelitian mendalam tentang baja ringan.
Dari sinilah kemudian baja ringan untuk keperluan konstruksi mulai berinovasi dan terus diadaptasikan di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, baja ringan mulai diperkenalkan sekitar tahun 2005 dan sebagai entitas bisnis, terus berkembang pesat hingga sekarang.
Dilansir dari IDX Channel, Industri baja ringan adalah salah satu kegiatan ekonomi yang berhasil tumbuh bahkan di tengah pandemi Covid 19. Disebutkan di dalam artikel, permintaan baja ringan nasional mencapai hingga 20 Juta ton.
Angka tersebut bahkan membuat pabrik manufaktur baja ringan sampai mengimpor bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksi karena minimnya pasokan lokal.
Sebagai gambaran, proses impor bahan baku baja ringan pada masa itu, pandemi 2021, dikenakan tarif yang cukup tinggi sebesar 17,25%. Meskipun begitu, permintaan baja ringan masih tetap tinggi.
Lantas, apa yang membuat fenomena ini bisa terjadi? Atau pertanyaan yang lebih praktisnya adalah,
Kenapa Baja Ringan dibutuhkan ?
Untuk menjawab ini rasanya paling tepat jika kita membandingkannya dengan kayu. Kenapa? Karena pada dasarnya baja ringan adalah produk substitusi atau pengganti kayu.
Merupakan salah satu bahan baku bangunan tertua di dunia, tentunya kayu adalah primadonanya. Hingga sampai waktu tertentu, kayu mulai kehilangan pamornya.
Setidaknya ada 5 alasan orang lebih membutuhkan baja ringan dibandingkan kayu.
- Baja ringan lebih mudah didapatkan
Penggunaan bahan baku untuk kegiatan konstruksi memiliki beberapa karakteristik yang harus dipenuhi. Dari kekuatannya, besaran, dan beberapa faktor lain. Di sinilah kayu memiliki masalah.
Ketika dunia tidak lagi serindang dulu, kayu tidak lagi mampu mengejar permintaan. Bahkan ketika pohon tersedia, besar kemungkinan tidak terlalu cocok untuk kebutuhan konstruksi.
Berbeda dengan material baja ringan yang memiliki produksi yang cenderung stabil. Anda pasti lebih mudah menemukan baja ringan yang sesuai kebutuhan dibanding kayu di pasaran. - Kayu kini semakin mahal
Masih berkaitan dengan poin 1, adanya jarak yang besar antara permintaan dan stok membuat kayu semakin melambung tinggi.
Kayu memiliki pembagian kelas yang dibuat berdasarkan kekuatan dan daya tahannya terhadap pelapukan. Lalu, untuk keperluan konstruksi terbaik, umumnya menggunakan kayu kelas 1 dan kelas 2.
Sayangnya, kelas yang diisi kayu jati, akasia, merbau, dan jenis lainya ini harganya sangat mahal.
Sehingga dibandingkan berkompromi dengan kualitas, jauh lebih baik menggunakan baja ringan sebagai produk pengganti yang punya jauh lebih banyak keunggulan. - Dampak lingkungan yang mengancam
Pohon, sebagai material bahan baku bangunan yang baik, sayangnya juga berfungsi menjaga ekosistem. Jumlah pohon yang semakin menipis tidak hanya mempengaruhi persediaan di pasaran, namun juga mengganggu keseimbangan lingkungan.
Seperti ketersedian oksigen, cadangan air tanah, hingga ke perbaikan lapisan ozon semuanya bergantung hanya pada pohon itu sendiri.
Sebaliknya, produksi baja ringan tidak hanya didapat dari bijih besi yang ditambang, tapi juga bisa berasal dari material daur ulang. Ini tentunya merupakan solusi lingkungan yang berkelanjutan dari bidang konstruksi. - Produk baja ringan pasti terstandar mutunya
Sekarang dilihat dari segi kualitas, baja ringan tentunya bisa lebih terjamin mutunya. Tidak seperti kayu yang sangat bergantung pada kondisi alam, proses produksi baja ringan secara keseluruhan hanya melalui tahap fabrikasi, yaitu tahapan pengolahan secara industri.
Ini membuat hasil produksi baja ringan jadi lebih seragam dan terjaga konsistensinya. Ditambah sekarang produksi baja ringan yang baik harus melalui proses sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia). Bahkan untuk beberapa pabrik, seperti SOTHO Nusa Indah Metalindo, standar mutunya semakin dinaikkan dengan memperoleh ISO (standarisasi produk internasional) - Bahan baku baja ringan jauh lebih fleksibel
Kayu hanyalah kayu dengan segala sifatnya. Mungkin ada beberapa perawatan yang bisa memberikan ketahanan seperti anti jamur dan rayap. Tapi produk baja ringan punya kostumisasi yang jauh lebih fleksibel.
Misalkan, Anda membutuhkan material baja ringan untuk atap dan floordeck untuk kebutuhan lantai, maka baja ringan bisa dilapisi dengan bahan yang disesuaikan seperti lapisan tahan karat untuk air akan berbeda dengan tahan karat untuk penggunaan semen.
Selain itu, jika Anda ingin atap Anda bebas dari sambungan, baja ringan bisa menyesuaikan hasil produksinya dengan panjang yang Anda butuhkan.
Varian warna yang beragam dan elegan juga salah satu keunggulan fleksibilitas produk baja ringan.
Lihat Artikel Kami Lainnya : https://nimsteel.co.id/blog/
Intip produk kami di Tokopedia yuk